Selasa, 14 Agustus 2018

8 Makanan yang Baik Untuk Ibu Hamil

Pola makan yang sehat dan beragam memainkan peran penting dalam menjaga asupan gizi selama kehamilan. Meningkatkan asupan vitamin dan mineral selama kehamilan juga dapat mendukung pertumbuhan bayi di dalam rahim sambil menjaga kondisi tubuh ibu hamil.

Peningkatan asupan vitamin dan mineral selama kehamilan dapat dilakukan dengan mengonsumsi berbagai buah segar. Medical News Today mengungkapkan bahwa setidaknya ada delapan jenis buah-buahan yang dapat secara optimal meningkatkan asupan vitamin dan mineral pada wanita hamil. Berikut ini adalah buahnya.

Aprikot

Aprikot diketahui mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, zat besi, kalium, beta karoten, fosfor dan silikon. Semua nutrisi ini dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan bayi di dalam rahim. Misalnya, zat besi dapat mencegah anemia dan kalsium dapat membantu tulang dan gigi tumbuh kuat.

Oranye

Jeruk adalah sumber asam folat, vitamin C dan air yang baik untuk wanita hamil. Konsumsi jeruk dapat membantu ibu hamil tetap terhidrasi dengan baik. Vitamin C dalam jeruk juga dapat membantu mencegah kerusakan sel sambil membantu proses penyerapan zat besi.

Asam folat jeruk juga dapat mencegah cacat tabung saraf yang dapat menyebabkan kelainan di otak dan sumsum tulang belakang pada bayi. Beberapa kondisi yang dapat terjadi karena cacat tabung saraf adalah spina bifida dan anencephaly.

Mangga

Mangga adalah buah yang kaya akan vitamin A dan vitamin C. mangga cangkir yang telah dipotong dapat menutupi 100 persen dari kebutuhan vitamin C tubuh dalam satu hari dan mencakup sepertiga dari kebutuhan harian vitamin A .

Kurangnya asupan vitamin A juga dapat berdampak negatif ketika bayi lahir. Bayi yang lahir dengan kekurangan vitamin A mungkin memiliki kekebalan yang lebih rendah dan peningkatan risiko komplikasi pascanatal, seperti infeksi saluran pernafasan.

Pear

Diketahui bahwa crystal x pir kaya serat, kalium dan folat. Asupan serat yang cukup selama kehamilan dapat meringankan gejala sembelit yang sering dialami ibu hamil. Kalium juga dapat memberikan manfaat jantung sehat bagi wanita hamil dan bayi. Kalium juga dikenal untuk merangsang regenerasi sel.

Alpukat

Alpukat adalah buah yang kaya vitamin C, vitamin E, vitamin K, asam lemak tak jenuh tunggal, serat, vitamin B, kalium dan tembaga. Lemak sehat dalam alpukat tidak hanya dapat memberi energi pada wanita hamil, tetapi juga dapat mencegah cacat tabung saraf. Juga diketahui bahwa lemak sehat dalam alpukat melipatgandakan sel-sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan kulit dan jaringan otak pada bayi yang sedang berkembang.

Kalium dalam alpukat juga bisa meredakan kram kaki. Kram di kaki adalah salah satu keterbatasan umum yang dirasakan oleh wanita hamil, terutama pada trimester ketiga.

Jambu biji

Jambu biji dapat meningkatkan asupan vitamin C, vitamin E, polifenol, karotenoid, isoflavonoid dan asam folat. Berbagai nutrisi dalam jambu biji menjadikan buah ini ideal untuk konsumsi ibu hamil. Konsumsi jambu biji selama kehamilan dapat membantu mengendurkan otot, memperlancar pencernaan dan mengurangi konstipasi pada ibu.

Pisang

Diketahui bahwa pisang kaya vitamin C, kalium, vitamin B6 dan serat. Tingginya jumlah serat dalam pisang dapat membantu masalah konstipasi yang berhubungan dengan kehamilan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin B6 dapat meredakan mual dan muntah yang sering terjadi di awal kehamilan.

Wine

Anggur adalah sumber vitamin C, vitamin K, asam folat, antioksidan, serat, asam organik dan pektin. Nutrisi dalam anggur dapat membantu perubahan biologis yang terjadi selama kehamilan.

Anggur juga mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh sebagai flavonol, tanin, linalool, geraniol dan anthocyanins yang dapat membantu mencegah infeksi.

Senin, 26 Februari 2018

Suka Makan Makanan Asin? Waspada Terhadap Gangguan Kesehatan Ini

Tidak hanya mengonsumsi makanan berlemak dan berlemak, dan kolesterol hanya bisa meningkatkan tekanan darah tinggi, makan terlalu banyak makanan manis dan asin juga bisa meningkatkan risiko cara meninggikan badan tekanan darah tinggi yang Anda tahu.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal kesehatan American Physiological Society, menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan asin dapat memicu tekanan darah tinggi. Peneliti utama Kevin Gordish, Ph.D., mengatakan kombinasi antara fruktosa (gula) dan garam dapat meningkatkan tekanan darah, memicu hipertensi.

Tak hanya itu, gula bisa menyebabkan tubuh mengandung sodium atau garam dalam tubuh untuk meningkatkan peradangan dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menghilangkan kelebihan garam dalam tubuh.

Untuk mengurangi risikonya, selain mengurangi konsumsi makanan asin manis dan asin, lebih baik menambah konsumsi air untuk menghilangkan kelebihan garam dalam tubuh dan mengurangi keinginan makan camilan manis. Selain menjaga kestabilan tekanan darah, Anda juga bisa menjaga berat badan.

Karena itu, tak hanya manfaat lari pagi mengonsumsi makanan dengan kolesterol yang bisa meningkatkan tekanan darah tinggi, namun cinta makan makanan manis dan asin juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi.

Selasa, 30 Januari 2018

Simak 4 Dampak Gizi Buruk Bagi Balita yang Wajib Ibu Ketahui

Kecukupan gizi untuk anak-anak akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak, terutama pada usia 0-3 tahun.

Ahli gizi infantel medis dan metabolik Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan bahwa nutrisi yang masuk saat bayi sangat penting bagi perkembangan otak. Bila asupan malnutrisi, pembentukan otak tidak akan maksimal.

"Saat bayi berkembang otak, itu terjadi dalam waktu tiga tahun, jika otak sudah terbentuk sangat sulit diperbaiki, maka cara melancarkan haid tidak akan bisa," kata Damayanti dalam diskusi untuk memperingati Hari Nasional Gizi dengan Muslimat Nadhlatul Ulama di Kementerian Kesehatan. Gedung Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (23/1).

Nutrisi bayi untuk pengembangan otak benar-benar diperoleh dari ASI eksklusif. Hanya saja saat usia anak sudah meningkat, maka ASI tidak bisa lagi memenuhi kebutuhannya. Inilah saatnya bagi anak muda untuk mengenalkan diri mereka dengan makanan susu komplementer (MPASI).

Bila nutrisi ini tidak terpenuhi, anak akan menderita berbagai penyakit, termasuk masalah mental dan kecerdasan.

Secara fisik, anak malnutrisi bisa disembuhkan. Namun, perkembangan otak Anda tidak bisa lagi 'diperbaiki'.

"Inilah kuncinya, bahwa dampak malnutrisi pada 1000 hari pertama bersifat permanen, tidak bisa diperbaiki," kata Damayanti.

Inilah dampak dari malnutrisi parah yang dialami saat bayi:

1. kurus, rendah, gemuk
Malnutrisi bisa menyebabkan tubuh menjadi kurus dan pendek. Sedangkan kelebihan nutrisi menghasilkan lemak tubuh atau obesitas.

Menurut Damayanti, kondisi anak-anak Indonesia berdasarkan Basic Health Research 2013 sampai 19 persen anak-anak memiliki tubuh rendah, 13 persen lebih sedikit berat badan, 6 persen lebih sedikit gizi dan 11 persen obesitas.

2. Kematian
Kondisi malnutrisi ini dapat meningkatkan angka kematian pada anak. Damayanti menjelaskan bahwa anak-anak yang memiliki tubuh pendek memiliki risiko kematian empat kali lebih besar dari anak normal.

3. Intelijen berkurang
Anak yang mengalami kekurangan gizi saat rata-rata bayi memiliki kecerdasan rendah atau IQ. Sampai 65 persen anak-anak memiliki IQ di bawah 90.

Menurut Damayanti, hal ini terjadi karena pembentukan jaringan otak yang tidak sempurna.

"Jaringan otak sedikit kurang bergizi, jika jaringannya kecil dan sempit, otomatis dipikirkan lebih jauh," katanya.

Damayanti menyebutkan bahwa bahkan 10 persen anak-anak yang menderita kekurangan gizi menderita kesehatan mental dan menghadiri sekolah yang luar biasa.

Kecerdasan ini, menurut Damayanti, tidak bisa disembuhkan atau diperbaiki di masa depan.

"Jadi gizi saat bayi sangat penting," kata Damayanti.

Sulit bekerja
Malnutrisi menyebabkan anak-anak mengalami hambatan untuk bekerja, penurunan fungsi kognitif dan kekebalan tubuh dan kesulitan dalam membakar lemak.

Saat matang, ini akan memicu munculnya beberapa fase dan siklus menstruasi penyakit seperti obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan osteoporosis.

4. Perekonomian rendah
Bila anak sulit bekerja di masa depan mereka akan mendapatkan penghasilan rendah.

"Kapasitas tenaga kerja yang terbatas dan ekonomi juga kurang menguntungkan karena kinerjanya lebih rendah," kata Damayanti.