Selasa, 29 Agustus 2017

Ini Risiko Bila Anak Diberi ASI Lebih dari 2 Tahun

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi usia 0-6. Namun, beberapa orang tua memilih untuk memberikan ASI eksklusif sampai anak mereka berumur dua tahun.

ASI eksklusif dua tahun dianggap membantu meningkatkan kecerdasan anak. Namun, sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics mengungkapkan bahwa anak-anak yang disusui selama dua tahun atau lebih cenderung memiliki gigi berlubang.

Para peneliti carakuhidupsehat.com menganalisis perilaku konsumsi laktasi dan gula pada 1.129 anak di Pelotas, Brasil. Pada usia 5 tahun, anak tersebut mengunjungi dokter gigi dan hasil tes menunjukkan bahwa giginya membusuk, copot dan permukaan gigi yang buruk. Selain itu, ada juga anak-anak yang mengalami rongga atau rongga gigi yang cukup serius. Peluruhan gigi ditandai oleh enam atau lebih gigi yang membusuk, melepaskan dan mengisi permukaan gigi.

Laporan CNN, Sekitar 23,9 persen anak-anak yang terlibat dalam penelitian ini mengalami rongga parah. Sedangkan 48 persen mengalami kerusakan pada setidaknya satu permukaan gigi. Anak yang menyusui selama dua tahun atau 2,4 kali memiliki risiko lebih tinggi mengalami rongga parah, dibandingkan anak yang disusui kurang dari satu tahun.

Karen Peres, direktur studi dan profesor di University of Adelaide Australia, mengatakan ada beberapa alasan untuk menjelaskan hubungan antara menyusui dan karies. Alasan pertama, anak yang menyusui lebih dari 24 bulan biasanya dilakukan karena permintaan anak. Biasanya hal ini juga dilakukan di malam hari.

"Kedua, sering menyusui di malam hari menyulitkan anak menggosok gigi," tambahnya.

Faktor lingkungan mempengaruhi

Profesor ilmu kesehatan di Universitas Ilmu Kesehatan Negara Bagian, Porto Alegre, Brasil, Marcia Vitolo mengatakan bahwa dia sepakat dengan penelitian ini, yaitu ada hubungan antara menyusui dengan gigi berlubang. Dia tidak dilibatkan dalam penelitian ini, namun meyakini bahwa faktor lingkungan juga mempengaruhi risiko karies.

"Saya yakin ada hubungan antara menyusui dan karies bila lingkungannya tidak sehat, seperti frekuensi menyusui tinggi di siang hari dan malam juga konsumsi makanan manis dan gula," katanya.

Studi lain yang terkait dengan menyusui dan karies memiliki hasil yang beragam. Vitolo, yang melakukan studi serupa di Porto Alegre, juga menemukan bahwa seorang anak yang disusui selama lebih dari 24 bulan memiliki risiko dua kali terkena karies parah.

Karen memperingatkan bahwa hasil penelitian tersebut mungkin tidak berlaku di negara lain.

"Menurut saya keseluruhan temuan dalam penelitian ini tidak pasti, ini mungkin hanya untuk populasi dengan pola menyusui dan kehadiran flouride yang serupa," tambahnya sehatituaku.com.

Kandungan fluorida dalam air dapat mencegah kerusakan gigi dan melindungi gigi dari gigi berlubang. Di Pelotas, Brasil telah memasok air dengan fluorin sejak 1962.

Sementara itu, menyusui memiliki segudang manfaat. Studi lain yang dilakukan oleh Karen menunjukkan bahwa bayi yang menyusui setidaknya enam bulan dari 72 persen memiliki risiko patah gigi yang rendah. Menyusui juga mengurangi risiko anak-anak dalam karies botol, dimana selalu dikaitkan dengan gigi anak yang sering terpapar minuman yang mengandung gula dalam waktu lama.

Senin, 14 Agustus 2017

Ini yang Dapat Terjadi Pada Wajah Tak Terawat

perawatan wajah diperlukan untuk mendukung penampilan, baik perempuan dan laki-laki. Masalahnya adalah, kebanyakan pria tidak ingin membuat hal-hal rumit, karena merupakan cara sederhana untuk pria yang malas merawat wajah Anda?

Menurut www.solusitinggiku.com dokter kulit, Dr Galih Manggala SpKK, sebenarnya tidak ada saran khusus untuk merawat wajah. Namun, Anda harus mencuci muka dengan sabun atau pH netral pH seimbang.

"Jika kita tidak bisa mencuci muka dengan sabun dapat cuci muka dengan air bersih," pria asal Malang, mengatakan Jawa Timur.

Dia menambahkan bahwa, jika terpaksa menggunakan sabun yang adalah keseimbangan pH, sebisa mungkin untuk menghindari mencuci muka lebih dari 3 kali sehari. Karena sabun alkali dapat menyebabkan perubahan pH wajah dan menyebabkan penampilan wajah yang signifikan.

"Masalah Mudah terjadi, seperti jerawat," kata Dr Galih.

Untuk asupan makanan, ia menambahkan Dr. Galih, tidak ada hubungan atau link langsung ke perawatan wajah, tapi makanan yang mengandung vitamin C telah efek sebagai antioksidan untuk mengurangi penuaan dini akibat paparan sinar matahari .

"Sejauh mungkin penggunaan makanan bersih dan tidak terlalu banyak kalori untuk menjaga tubuh sehat," kata Dr Galih.